DI AKHIR KEHIDUPAN [UMAR AL-KHATTAB r.a.]
Inilah Umar bin Khattab r.a,, salah seorang Khulafa' Ar-Rasyidin,, yang telah membuktikan diri sebagai penolong agama dan berjihad dengan nama Rabbul 'Alamin.. Khalifah yang berhasil memadamkan api kejayaan Majusi,, sehingga orang-orang kafir sangat benci kepadanya..
Diantara mereka yang paling menonjol kebencian kepada Umar r.a adalah Abu Lu'lu'ah Al-Majusi,, seorang budak yang bekerja tukang kayu sekaligus pandai mengukir besi dan tinggal di Madinah..
Ia membuat satu alah yang biasa digunakan untuk mengguling tepung.. Alat itu terdiri dari dua batu yang dibelah.. Satu batu ditaruh dia atas yang lain.. Lalu biji gandum dilemparkan ke tengah-tengahnya,, kemudian diputar dengan tangan.. Rupanya dia sedang menunggu saat yang tepat untuk membalas dendamnya terhadap Umar r.a.. Suatu ketika,, Umar r.a. menjumpainya di jalan dan bertanya,, "Aku dengar kau pernah berkata,, 'Kalau mampu,, aku akan membuat alat penggiling gandum yang digerakkan oleh angin'.. Benarkah?"..
Budak itu menoleh ke Umar r.a. dengan muka masam.. "Ya,, benar.. Aku akan membuat untukmu alat giling yang akan menjadi perbicaraan manusia dari Barat hingga Timur.." katanya.. Umar r.a. lalu berkata kepada orang yang menyertainya,, "Budak itu mengancamku.."
Setelah itu,, budak tadi membuat sebuah pisau yang mempunyai dua mata.. Penggunaan pisau itu dengan memegang ditengah-tengah ruang antara dua matanya.. Jika seseorang tertusuk dengan satu matanya akan terbunuh.. Demikian pula jika ditusuk dengan mata yang lain.. Budak itu juga melumuri pisau itu dengan racun.. Sehingga ketika seseorang ditusuk dengan pisau itu,, boleh jadi ia mati kerana kekuatan tusukan atau kerana racunnya..
Hingga datang saat itu,, ketika ia menghendap-hendap di kegelapan malam.. Ia bersembunyi di sebuah tempat di masjid,, menunggu kedatangan Umar r.a... Ia tetap berada di tempat itu,, sampai akhirnya Umar r.a. masuk masjid bagi membangunkan orang ramai untuk mendirikan solat.. Lalu didirikanlah solat dengan Umar sebagai imamnya..
"Allahu Akbar!",, Umar r.a bertakbir.. Ketika ia mulai melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an,, budak tadi keluar dari persembunyiannya.. Secepat kilat ia menyerang Umar dengan tiga tusukan sekaligus.. Tusukan pertama mengenai dada,, kedua mengenai perut dan terakhir mengenai bahagian bawah pusar.. Umar r.a. menjerit dan jatuh.. Dalam pada itu,, ia mengulangi firman Allah swt,,,
"Dan ketentuan Allah adalah takdir yang pasti terjadi.."
[Al-Ahzab : 38]
Lalu Abudurrahman bin Auf r.a. maju menggantikan Umar r.a untuk menyelesaikan solat jama'ah tersebut.. Sementara itu,, setelah menusuk Umar r.a,, budak tadi menerobosi barisan kaum Muslimin dengan pisaunya yang diayunkan ke kiri dan kanan..
Ada tiga belas orang yang terkena pisau itu.. Tujuh daripadanya meninggal dunia.. Lalu ia berhenti dengan menghunus pisaunya.. Setiap yang mendekati,, pasti diserangnya.. Sampai ada seseorang yang melemparkan sebuah kain selendang tebal ke arahnya..
Budak itu terhuyung-hayang.. Ia merasa kaum Muslimin akan segera menangkapnya.. Seketika itu,, ia menjunamkan pisau itu ke tubuhnya sendiri..
Umar r.a pun di usung ke rumahnya.. Orang-orang yang menunggui di sekitarnya menangis kesemuanya.. Umar r.a pengsan sehingga menjelang matahari terbit.. Ketika sedar,, dipandangnya wajah orang-orang di sekelilingnya..
Pertanyaan yang pertama kali ia ucapkan adalah,, "Apakah manusia sudah solat?" Mereka menjawab,, "Sudah.." "Segala puji bagi Allah.. Sesungguhnya tak dianggap Islam,, orang yang meninggalkan solat".. katanya..
Umar r.a lalu meminta air untuk berwudhu.. Sebenarnya ia hendak berdiri untuk mengerjakan solat,, namun tidak mampu.. Ia kemudian meraih tangan anaknya,, Abdullah r.a untuk mendudukkan tubuhnya di belakang Abdullah r.a.. Umar r.a duduk bersandarkan anaknya..
Darah terus mengalir dari luka bekas tusukan.. Abdullah bin Umar r.a berkata,, "Demi Allah,, aku mencuba menutupi luka itu dengan jariku,, namun darah terus mengalir.. Hingga akhirnya kami ikat lukanya dengan serban.. " Demikianlah Umar r.a menunaikan solat subuhnya..
Setelah itu,, Umar r.a berkata kepada Ibnu Abbas r.a,, "Lihatlah,, siapa yang membunuhku..?" Dijawab,, "Engkau diserang oleh seorang budak Majusi.. Beberapa orang juga telah diserangnya,, lalu ia bunuh diri"... Umar r.a berkata,, "Segala puji bagi Allah yang menjadikan pembunuhku tidak dapat memusuhiku de hadapan Allah dengan satu sujud pun"..
Setelah itu seorang tabib datang mengobatinya.. Tabib itu menuangkan air yang dicampur kurma sehingga dari luka Umar r.a keluarlah air.. Ia mengira bahawa yang keluar dari luka adalah cairan darah dan nanah.. Lalu menuangkan susu.. Sesaat,, susu itu keluar dari luka dibawah pusar.. Tabib berkesimpulan bahawa tusukan budak itu telah merobek tubuhnya.. Ia lalu berkata,, "Wahai Amirul Mukminin.. Berwasiatlah.. Aku yakin kalau tidak hari ini,, pasti esok engkau akan meniggal dunia.."
Umar r.a menjawab,, "Engkau benar.. Andai saja engakau tidak mengucapkan demikian,, pasti engkau berbohong.." "Demi Allah,, seandainya aku miliki semua isi dunia,, akan aku gadaikan demi menghadapi dasyatnya suatu hari saat menghadap Allah swt.." lanjutnya..
Ibnu Abbas r.a berkata,, "Kalau kau berkata begitu,, semoga Allah swt memberikan balasan kebaikan kepadamu.. Bukankah Rasulullah saw pernah berdoa agar Allah memuliakan Islam dengan mu dan kaum Muslimin ketika mereka dicekam ketakutan di Mekah? Ketika kau masuk Islam,, keIslamanmu membawa berkat dan suci..
Kemudian kamu hijrah.. Hijrah mu menjadi pembuka.. Kamu pun tak pernah ketinggalan dalam peperangan yang diikuti Rasulullah saw melawan orang-orang musyrik.. Lalu Rasulullah saw wafat dalam keadaan ridha terhadapmu,, dan digantikan oleh seorang khalifah [Abu Bakar].. Ia lalu wafat dalam keadaan ridha terhadapmu.. Kemudian sebagai pengganti,, engkau pimpin manusia dengan baik.. Denganmu,, Allah swt menakhlukkan negeri-negeri sehingga mengeluarkan harta [pajakan] dan memberangus musuh-musuh.. Kemudian Ia menganugerahimu syahadah.. Sungguh keberuntungan yang nyata bagimu.."
Umar r.a menolak menanggapi,, "Demi Allah,, orang yang tertipu adalah yang tertipu [dengan ucapanmu].. Apakah engkau bersedia menjadi saksi diatas semuanya tadi di hadapan Allah kelak ketika bertemu dengan Nya?" "Ya.." jawab Ibnu Abbas r.a... Berbahagialah Umar r.a.. Ia berkaata,, "Ya Allah,, segala puji bagi-Mu".. Kemudian orang-orang menziarahi dan memuji beliau..
Tiba-tiba datanglah seorang pemuda dan berkata kepadanya,, "Berbahagialah engkau wahai Amirul Mukminin.. Kau menjadi sahabat Rasulullah,, kemudian menjadi khalifah yang adil,, lalu mati syahid.."
Umar berkata,, "Aku cukup merasa senang hati ketika keluar dari dunia dalam keadaan telah melaksanakan semua tugas.. Tak perlu tambahkan lagi pujian bagiku.."
Ketika pemuda itu pergi,, kain yang dipakainya menjulur ke tanah.. Umar r.a meminta pemuda itu kembali.. Ia berkata,, "Hai anak saudaraku,, angkatlah kainmu.. Yang demikian lebih bersih bagi pakaianmu dan lebih takwa di sisi Rabbmu.."
Berikutnya,, rasa sakit yang dialami Umar bertambah parah.. Dan kepayahan itu telah menyelimuti dirinya.. Abdullah bin Umar r.a berkata,, "Ayahku pengsan.. Lalu ku letakkan kepalanya di atas tanganku.. Setelah sedar,, ia berkata,, "Letakkan kepalaku di atas tanah" lalu pengsan kembali.. Lalu ku pegangi kepalanya dengan tanganku.. Bila sedar,, ia mengulangi permintaannya,, "Letakkan kepalaku di atas tanah..." Aku berkata,, "Wahai ayah,, apakah tidak sama saja antara tanganku dan tanah?"
Umar r.a menjawab,, "Temukan wajahku dengan tanah.. Semoga Allah swt mengasihaniku.. Kalau aku sudah mati,, segeralah kuburkan aku.. Yang demikian adalah kebaikan yang kau segerakan bagiku atau sebuah kejelekan yang kau lepaskan dari tanggungjawab kalian.."
Ia berkata lagi,,"Celakalah Umar,, celakalah ibunya jika Allah tidak mengampuninya...."
Lalu tubuhnya melemah dan ia menghadapi sakaratulmaut dan meniggal dunia.. Umar r.a dikubur di samping dua sahabatnya [Rasulullah saw dan Abu Bakar r.a]
0 Responses to "DI AKHIR KEHIDUPAN [UMAR AL-KHATTAB r.a.]"
Leave A Comment :